Adveristing
Example 325x300
Internasional

Naftali Bennett Desak Netanyahu Mundur, Nilai Kepemimpinan Picu Perpecahan Israel

×

Naftali Bennett Desak Netanyahu Mundur, Nilai Kepemimpinan Picu Perpecahan Israel

Sebarkan artikel ini

ULANDA.ID — Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menyerukan agar Benjamin Netanyahu segera mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri. Ia menilai kepemimpinan Netanyahu yang terlalu lama telah memicu kekacauan politik dan memperdalam perpecahan sosial di Israel.

“Netanyahu telah memimpin selama 20 tahun. Itu terlalu lama dan tidak sehat bagi demokrasi. Ia memikul tanggung jawab besar atas keterbelahan masyarakat Israel. Netanyahu harus mundur,” ujar Bennett dalam wawancara dengan AFP, Minggu (29/6/2025).

Pernyataan ini menambah tekanan politik terhadap Netanyahu di tengah situasi dalam negeri yang terus memanas.

Baca Juga :  Kebakaran Hebat di Los Angeles Belum Teratasi, Korban Jiwa Bertambah

Pernah Gulingkan Netanyahu, Bennett Kini Kembali Bersuara
Naftali Bennett sebelumnya sempat menjabat sebagai Perdana Menteri Israel pada 2021, menggantikan Netanyahu setelah berhasil membentuk pemerintahan koalisi lintas ideologi. Namun, koalisi tersebut tidak bertahan lama dan akhirnya bubar pada pertengahan 2022.

Baca Juga :  DEAL? Patrick Kluivert Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia

Setelah kejatuhan pemerintahan Bennett, Netanyahu kembali berkuasa usai menang dalam Pemilu Israel 2022 dan membentuk pemerintahan baru.

Bennett menilai bahwa stagnasi politik yang terus berulang serta ketegangan antarwarga Israel tidak lepas dari gaya kepemimpinan Netanyahu yang disebutnya terlalu dominan dan menimbulkan polarisasi.

Seruan Mundur Kian Menguat di Tengah Krisis
Seruan agar Netanyahu mundur semakin menguat, seiring meningkatnya kritik publik dan oposisi terkait kebijakan pemerintah serta reformasi yudisial kontroversial yang memicu gelombang unjuk rasa selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga :  Israel Gempur Gaza Usai Trump Tinggalkan Timur Tengah

Para analis menilai, komentar Bennett dapat menjadi sinyal awal kebangkitan kembali kekuatan oposisi, terutama menjelang kemungkinan pemilu dini jika koalisi saat ini gagal mempertahankan stabilitas.

**Klik Channel WhatsApp Ulanda.id untuk membaca berita pilihan menarik lainnya langsung di ponselmu.

Example floating