Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaDaerahDPRD Provinsi GorontaloUlanda Channel

Ance Robot Soroti Ketiadaan Guru Agama Kristen di SMA Se-Provinsi Gorontalo

7
×

Ance Robot Soroti Ketiadaan Guru Agama Kristen di SMA Se-Provinsi Gorontalo

Sebarkan artikel ini

ULANDA.ID I Gorontalo — Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Ance Robot, menerima aspirasi dari para orang tua murid dan siswa yang beragama Kristen, yang mengeluhkan tidak tersedianya guru agama Kristen di sekolah-sekolah menengah atas (SMA) negeri dan sederajat di Provinsi Gorontalo. hal ini disampaikan di sela-sela pelaksanaan finalisasi Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur, yang digelar di Restoran Meranti, Bone Bolango, pada Minggu, 27 April 2025.

Dalam penyampaiannya, Ance Robot menilai kondisi ini sangat ironis, terlebih terjadi di sekolah-sekolah negeri, seperti SMA Negeri 3 Kota Gorontalo. Padahal, lokasi sekolah tersebut tidak jauh dari pusat pemerintahan dan keberadaan pejabat provinsi.

“Pendidikan adalah hak seluruh warga negara Indonesia, tanpa kecuali. Persoalan ini harus segera disikapi serius oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, khususnya Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah,” tegas Ance.

Menurut Ance, meski jumlah siswa Kristen di setiap sekolah mungkin tidak banyak, solusi tetap harus diupayakan. Salah satu alternatif yang dia tawarkan adalah mengumpulkan siswa-siswa Kristen baik kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga dalam satu kelas khusus untuk mendapatkan pelajaran agama yang layak.

“Sangat disayangkan, selama ini nilai agama bagi siswa Kristen hanya diberikan berdasarkan rekomendasi dari pendeta, tanpa ada proses belajar mengajar formal. Ini berpotensi menciptakan nilai fiktif, dan tidak mendidik anak-anak kita dengan benar,” ungkapnya.

Ance Robot juga menambahkan bahwa masalah ketiadaan guru agama Kristen hampir terjadi di seluruh SMA negeri dan sederajat di Provinsi Gorontalo. Karena itu, ia memastikan bahwa persoalan ini telah dituangkannya dalam dokumen LKPJ Gubernur sebagai bentuk perhatian serius.

“Ini adalah hak pendidikan yang wajib dijamin negara. Anak-anak yang beragama Kristen pun berhak mendapatkan pendidikan agama yang setara dan layak. Pemerintah tidak boleh mengabaikan hal ini,” tutup Ance.

Ance menceritakan bahwa semasa dirinya sekolah di smp negri 6 gorontalo ada guru agama kristen, namun setelah dirinya lulus tidak ada lagi, hal ini menimbulkan pertanyaan besar, ada apa ? aleg dua periode mengaku pernah menyuarakan hal ini saat paripurna tahun 2024 di periodenya sebelum, namun tetap saja tidak digubris dan tidak mendapatkan respon dari pemerintah provinsi.

Dengan sorotan tajam ini, Ance Robot berharap pemerintah provinsi segera mengambil langkah konkret untuk memenuhi hak pendidikan seluruh siswa tanpa diskriminasi, demi mewujudkan prinsip keadilan dan persamaan hak bagi seluruh warga negara.(**)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *