ULANDA.ID — Pemerintah akan mulai menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada 5 Juni 2025 kepada pekerja dengan penghasilan maksimal Rp3,5 juta atau sesuai upah minimum provinsi (UMP), termasuk bagi guru honorer di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi nasional yang dirancang untuk memperkuat daya beli masyarakat serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah juga memperpanjang insentif berupa diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) khusus untuk sektor padat karya.
“Stimulus yang saat ini difinalisasi akan diluncurkan mulai 5 Juni 2025, dan diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga,” kata Airlangga dalam keterangannya, Jumat (23/5/2025).
6 Paket Stimulus Ekonomi Berbasis Konsumsi
Airlangga menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan enam stimulus ekonomi berbasis konsumsi domestik untuk menjaga kestabilan pertumbuhan, terutama setelah melewati masa perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru.
Berikut rincian paket stimulus yang disiapkan pemerintah:
-
Diskon Transportasi
Pemerintah memberikan potongan harga tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut selama libur sekolah untuk mendorong mobilitas masyarakat. -
Diskon Tarif Tol
Potongan tarif tol berlaku bagi sekitar 110 juta pengguna jalan tol sepanjang Juni hingga Juli 2025. -
Diskon Listrik 50 Persen
Sebanyak 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA akan menikmati diskon tarif listrik selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025. -
Bantuan Sosial Tambahan
Pemerintah menambah alokasi kartu sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama dua bulan ke depan. -
Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Diberikan kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta atau sesuai UMP, termasuk guru honorer. -
Diskon Iuran JKK
Khusus bagi pekerja sektor padat karya, pemerintah memperpanjang potongan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja.
Momentum Libur Sekolah dan Gaji ke-13
Airlangga menambahkan bahwa masa libur sekolah yang bertepatan dengan penyaluran gaji ke-13 dinilai menjadi momentum strategis untuk mendorong konsumsi masyarakat.
Pemerintah juga mengajak pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan pariwisata lokal dan hiburan masyarakat, guna mendukung pergerakan ekonomi dalam negeri selama musim liburan.
“Sinergi antar kementerian dan lembaga perlu terus diperkuat agar seluruh program stimulus berjalan tepat waktu dan memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional,” ujar Airlangga.
