ULANDA.ID – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan bahwa konsep wisata halal sangat potensial dikembangkan di daerah itu seiring dengan besarnya peluang sektor pariwisata terintegrasi dengan agromaritim, olahraga, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Idah menyampaikan hal tersebut usai mendampingi kunjungan kerja Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia di Gorontalo, Senin, (26/8). Ia menilai, sektor wisata di provinsi itu tidak bisa dipisahkan dari kekayaan laut, pertanian, serta aktivitas olahraga yang kerap menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan.
“Setiap agenda wisata di Gorontalo hampir selalu dikolaborasikan dengan kegiatan olahraga, seperti jalan sehat dan lari bersama. Hal ini sekaligus memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat,” ujar Idah.
Idah juga menekankan perlunya percepatan sertifikasi halal bagi produk lokal. Pemerintah daerah bersama Kementerian Agama serta dinas teknis terkait berkomitmen memberi kemudahan, termasuk program sertifikasi halal gratis yang melibatkan pendamping UMKM.
Menurutnya, penguatan wisata halal akan semakin memperkokoh identitas Gorontalo yang menjunjung tinggi nilai budaya dan agama. “Seperti falsafah masyarakat Gorontalo, Adat bersendikan Syara’, Syara’ bersendikan Kitabullah. Inilah yang menjadi dasar kami dalam mengembangkan pariwisata yang memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga nilai budaya,” tutur Wagub.
Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf RI, Harianto, yang hadir bersama tim penilai Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), mendorong Gorontalo memperkuat layanan ramah Muslim di setiap titik destinasi.
Ia menekankan bahwa wisata halal bukan sekadar label, melainkan mencakup fasilitas yang memberi kenyamanan penuh bagi wisatawan. “Sejak wisatawan tiba di bandara, harus tersedia informasi mengenai lokasi mushala, tempat wudhu terpisah, hingga arah kiblat di penginapan. Makanan halal yang higienis juga merupakan bagian penting dalam layanan wisata,” jelas Harianto.
Ia menambahkan, penerapan standar halal tidak hanya memberi rasa aman bagi wisatawan Muslim, tetapi juga meningkatkan kepercayaan wisatawan umum terhadap kualitas layanan pariwisata Gorontalo.
Pemerintah Provinsi Gorontalo berharap arahan dari Kemenparekraf dapat menjadi acuan dalam memperkuat citra daerah sebagai destinasi wisata halal yang kompetitif di tingkat nasional. Dengan dukungan pemerintah pusat dan partisipasi masyarakat, sektor ini diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi Gorontalo.
