ULANDA.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gorontalo tahun ini menjadi momen penuh makna dan inspirasi dengan kehadiran peserta difabel sebagai peserta utama. Upacara tersebut berlangsung di Kedai Tuli, jalan Tondano, kelurahan Molosipat U, kecamatan Siatana, Kota Gorontalo.
Dengan semangat luar biasa, para difabel mengikuti prosesi mulai dari penghormatan bendera Merah Putih, pengibaran sang saka, hingga pembacaan teks Proklamasi dengan khidmat dan disiplin tinggi.
Keikutsertaan mereka bukan sekadar simbol, tapi wujud nyata inklusivitas dan penghormatan pada keberagaman yang ada di bangsa ini.
Momen ini mengingatkan kita bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya milik sebagian orang, tapi hak semua anak bangsa, termasuk mereka yang selama ini sering terpinggirkan.
Kami ingin menunjukan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk mencintai bangsa. Ungkap ketua Yayasan Putra Mandiri Raden Sahi selaku pengelola Kedai Tuli.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kemerdekaan sejati adalah peluang dan hak yang setara bagi seluruh warga negara tanpa terkecuali.
Kehadiran para difabel dalam upacara menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas untuk terus menjaga semangat persatuan, menghargai perbedaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Dokumentasi acara menunjukkan wajah-wajah penuh semangat dan kebanggaan dari para peserta dengan latar bendera merah putih yang berkibar gagah, memperkuat simbol persatuan dan nasionalisme.
Upacara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dan nasionalisme bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, serta menegaskan komitmen Gorontalo untuk menjadi daerah inklusif dan berkeadilan.
