ULANDA.ID — Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Gorontalo menyatakan siap menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap manajemen Mie Gacoan yang dinilai abai membayar hak para buruh konstruksi.
Ketua KSPSI Gorontalo, Adhan Dambea, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan respons atas kegagalan Mie Gacoan dalam menunaikan kewajiban membayar upah para pekerja yang terlibat membangun gerai mereka di Kota Gorontalo.
“Mie Gacoan sangat tidak bertanggung jawab terhadap buruh. Mereka hanya memberi janji tanpa realisasi. Karena itu, kami akan turun ke jalan,” ujar Adhan saat konferensi pers, Ahad (13/7/2025).
Menurutnya, ketidaksanggupan pihak perusahaan memenuhi hak tenaga kerja menandakan tidak adanya itikad baik untuk menjalankan bisnis secara beretika di daerah ini.
Adhan menyampaikan bahwa Pemerintah dan masyarakat Gorontalo selalu membuka ruang bagi investor, termasuk di sektor kuliner. Namun, lanjutnya, pelaku usaha juga wajib menghargai hak-hak tenaga kerja lokal.
“Kami tidak anti-investasi. Tapi kalau seperti ini, Mie Gacoan tidak pantas beroperasi di Gorontalo. Bila perlu, kami minta mereka angkat kaki,” tegasnya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap buruh, Adhan bahkan telah memberikan talangan gaji senilai Rp60 juta kepada para pekerja bangunan Mie Gacoan, yang hingga kini belum menerima haknya.
Sebelumnya, Mie Gacoan telah mengikuti proses mediasi bersama DPRD Kota Gorontalo dan menyatakan kesanggupan menyelesaikan upah buruh dalam waktu satu minggu. Namun hingga saat ini, janji tersebut belum dipenuhi.
“Mereka sudah sepakat di forum resmi, tapi sampai sekarang tidak ada pembayaran. Ini bentuk penghinaan terhadap kesepakatan dan lembaga,” kata Adhan.
KSPSI menyebut pihaknya terus mengawal kasus ini dan tidak segan melakukan aksi massa jika dalam waktu dekat Mie Gacoan tetap tidak menyelesaikan tanggung jawabnya.
