ULANDA.ID I Boalemo, 16 Januari 2025 – Komisi dua DPRD Boalemo Gelar Rapat Kerja Bersama Dinas Pertanian untuk menindaklanjuti berbagai aspirasi masyarakat yang berkembang serta berbagai persoalan yang sedang dihadapi sektor pertanian di kabupaten boalemo. Komisi dua DPRD Kab Boalemo pada Kamis (16/1) melaksanakan rapat kerja bersama dinas pertanian kabupaten boalemo.
Salah satu anggota komisi dua, Harijanto Mamangkey dalam wawancara bersama awak media ini menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam rapat kerja hari ini.
Yang pertama yakni terkait wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) yang menyerang ternak sapi, kedua terkait hama tikus yang sedang dialami para petani jagung saat ini, ketiga terkait asuransi yang khusus diperuntukan bagi para petani dan peternak yang sebagian sampai saat ini masih disubsidi oleh pemerintah.
Selanjutnya ke empat terkait keberadaan pasar hewan di desa bongo nol dan kelima terkait tindak lanjut proposal masyarakat yang akan ditindaklanjuti ke pihak kementrian pertanian dikarenakan belum dapat terakomodir dalam APBD Boalemo.
Untuk pengendalian wabah PMK itu sendiri menurut Harijanto, dinas pertanian melalui kabid peternakan dalam waktu dekat akan melakukan vaksinasi di berbagai titik yang tersebar di 7 kecamatan sehingga diharapkan akan meminimalisir penularan wabah PMK pada sapi ini.
Untuk ketersediaan vaksin itu sendiri nanti dalam satu atau dua hari kedepan sudah akan dijemput dan ditargetkan pada minggu ketiga bulan januari seluruh vaksin yang ada sudah akan digunakan dalam rangka menjawab kegelisahan masyarakat akibat penyebaran wabah PMK ini tutup ko’Hari (sapaan akrab harijanto mamangkey).
Dorong Perhatian Pemerintah Pusat pada Asuransi Petani dan Peternak
Langkah Komisi dua DPRD Kabupaten Boalemo dalam menangani persoalan yang dihadapi petani dan peternak tidak berhenti hanya pada rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Pertanian setempat. Komisi dua berencana membawa persoalan asuransi petani, baik untuk petani jagung, padi, maupun peternak, hingga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Deprov Gorontalo Resmi Serahkan Dokumen Penetapan Gubernur Terpilih
Harijanto Mamankey, menyampaikan bahwa saat ini asuransi yang disediakan pemerintah masih sangat terbatas, baik dari segi cakupan maupun fasilitasnya. “Kita ingin memastikan bahwa asuransi petani dan peternak tidak hanya menjadi program subsidi, tetapi juga memiliki manfaat yang lebih luas dan akses yang lebih mudah bagi semua masyarakat di sektor ini,” ujar Ko Hari.
Menurutnya, asuransi petani dan peternak harus menjadi bagian penting dari upaya perlindungan terhadap ancaman-ancaman seperti gagal panen akibat wabah tikus atau kehilangan ternak karena PMK. Selain itu, Komisi dua juga menyoroti pentingnya pendampingan teknis bagi para petani dan peternak agar dapat memanfaatkan asuransi dengan baik.
“Kami berharap pemerintah pusat melihat pentingnya keberlanjutan sektor pertanian dan peternakan, apalagi ini adalah sektor yang mendukung ketahanan pangan nasional. Kami akan mendorong agar alokasi anggaran untuk asuransi petani dan peternak ditingkatkan,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi dua berencana mengajukan rekomendasi resmi kepada pemerintah pusat melalui jalur formal. Selain itu, mereka juga akan menggandeng instansi terkait di tingkat provinsi dan pusat untuk memperkuat upaya advokasi ini.
Dengan langkah ini, Komisi dua DPRD Boalemo berharap para petani dan peternak di daerah mereka tidak hanya merasa terlindungi, tetapi juga memiliki kepercayaan diri lebih dalam menghadapi risiko-risiko di masa mendatang./fM81.